Kabupaten Batang yang berlokasi di Kawasan Pantai Utara Jawa Tengah memiliki jumlah penduduk lebih dari 800.000 jiwa, dan lebih dari 20% di antara merupakan anak usia sekolah. Siswa sekolah merupakan kelompok usia yang paling sering mengonsumsi jajanan. Seiring perkembangan zaman, jajanan sekolah lebih banyak didominasi oleh makanan yang diproduksi oleh industri. Meskipun makanan pabrikan telah memiliki ijin resmi dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan, namun kita harus bijak dalam mengonsumsinya. Jumlah konsumsi yang terlalu banyak, tanpa diimbangi dengan makanan sehat yang lain tentu tetap akan berpotensi buruk terhadap kesehatan. Salah satu kandungan yang harus diwaspadai jika terlalu banyak dikonsumsi adalah gula. Intake gula yang besar dalam kurun waktu yang lama berpotensi mengakibatkan berbagai macam penyakit metabolik, diantaranya Diabetes Mellitus.

Edukasi mengenai batasan konsumsi gula perlu dilakukan untuk menyadarakan siswa sekolah bahwa mereka perlu memilah dan memilih jajanan yang tidak membahayakan bagi tubuh. Pada bulan Agustus 2024 kemarin, apt. Eva Annisaa, M.Sc. bersama tim mahasiswa KKN UNDIP melakukan kegiatan pengabdian masyarakat dengan tema “Hidup Sehat dengan Bijak Konsumsi Gula” di MTs NU 01 Banyuputih, Kabupaten Batang. Semua siswa kelas 8 mengikuti kegiatan edukasi dengan antusias. Sebagian besar dari mereka belum tahu bahwa makanan seperti biskuit dan minuman kemasan memiliki kandungan gula yang cukup tinggi. Setelah mendengarkan paparan edukasi mereka menjadi paham bahwa makanan dan minuman kemasan tidak boleh dikonsumsi dalam jumlah yang terlalu banyak setiap hari. Mereka juga menjadi tahu bahwa banyaknya gula dalam tubuh dapat mendatangkan akibat buruk di kemudian hari, seperti obesitas, diabetes, penyakit jantung, dan kanker.