Prodi Farmasi fakultas kedokteran undip telah melaksanakan kegiatan Lokakarya Kurikulum pada hari kamis dan jumat tanggal 29-30 september 2022 secara hybrid. Kegiatan ini  dihadiri oleh seluruh dosen prodi farmasi, dilaksanakan dengan tujuan sebagai langkah awal evaluasi serta pengembangan kurikulum pendidikan S1 farmasi serta penyusunan rancangan kurikulum program studi pendidikan apoteker.

Sebagai pembicara pertama dalam kegiatan ini adalah Wakil Dekan Akademik dan Kemahasiswaan FK Undip  Dr. dr Hermina sukmaningtyas, Sp. Rad (K) dengan materi implementasi kurikulum merdeka belajar di fakultas kedokteran Undip. Menurut Dr. Hermina, kebijakan kampus merdeka bertujuan untuk menyiapkan mahasiswa menjadi lulusan yang tangguh, relevan dengan kebutuhan zaman. Fakultas kedokteran sangat mendukung terlaksananya implementasi kurikulum merdeka, terdapat 3 program dari  8 program kampus merdeka yang sudah terselenggara dan diikuti mahasiswa fakultas kedokteran.

Pembicara berikutnya adalah  Prof. Dr. Umi Athiyah, MS., Apt, yang merupakan wakil ketua bidang pendidikan Asosiasi Pendidikan Tinggi Farmasi Prof Umi menyampaikan materi tentang merdeka belajar dalam pendidikan farmasi. Menurut prof umi, meskipun bukan merupakan kewajiban dalam mengikuti kegiatan merdeka belajar dalam rumpun ilmu kesehatan, mengikuti program merdeka belajar merupakan salah satu alat bagi mahasiswa untuk mengembangkan minat dan bakat serta tercipta hubungan yang baik antara dunia pendidikan dan industri. Dalam pendidikan farmasi,  merdeka belajar dapat diikuti dengan tetap mengutamakan ketercapaian  capaian belajar lulusan seorang sarjana farmasi dan apoteker. Didalam naskah akademik APTFI tahun 2013, terdapat 9 profil lulusan yang menjadi outcome pendidikan farmasi.

Materi ke 3 sampai ke 5 diberikan oleh Prof. Dr. Dyah Aryani Perwitasari S.Si., M.Si ., Apt, materi disampaikan adalah kerangka  dasar  dan  struktur  kurikulum  serta  langkah  penyusunan kurikulum yang terdiri dari profil, kemampuan dan CPL, tahap perancangan kurikulum : pembentukan mata kuliah, perumusan CPMK, pembuatan rencana pembelajaran semester dan  problem based learning. Dengan terlaksananya lokakarya kurikulum, Prodi Farmasi sangat dapat mengambil manfaat untuk perbaikan yang berkepanjangan dan gambaran dalam perencanaan kurikulum prodi profesi apoteker.