Kesehatan mental memiliki peranan penting sama halnya dengan kesehatan fisik, seperti kata pepatah bahwa “di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat”. Kesehatan mental menjadi topik yang banyak diperbincangkan selama pandemi COVID-19 karena dapat meningkatkan masalah kesehatan mental remaja, termasuk mahasiswa. Menurut UNICEF, pandemi COVID-19 membatasi pergerakan dari remaja sehingga menurunkan interaksi sosial para remaja. Hal ini menyebabkan para remaja merasa terisolasi dan kehilangan momen baik dalam kehidupannya. Sebagai calon farmasis, mahasiswa farmasi diharapkan dapat menjadi agen sosial yang dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai pentingnya pencegahan masalah kesehatan mental. Hal ini juga berlaku bagi diri sendiri sebagai seorang mahasiswa farmasi dimasa Pandemi ini. Atas dasar pentingnya pemahaman berkaitan dengan kesehatan mental maka Prodi Farmasi mengadakan kegiatan kuliah tamu bertajuk “student mental health” yang diisi oleh apt. Andi Hermansyah, S.Farm.,M.Sc., Ph.D. yang telah berhasil dilaksanakan pada hari sabtu, 1 oktober 2022.

Kesehatan mental merupakan kondisi bebas gangguan mental atau cacat mental dan bersifat objektif, bahkan orang sehat secara fisik dapat mengalami kesehatan mental. Ada berbagai macam manifestasi dari gangguan mental: gangguan cemas; gangguan depresi; gangguan bipolar; gangguan psikotik/ skizofrenia kompleks hingga delusi, labil, mudah gelisah, dan menarik diri. penuh curiga pada suatu hal dan seseorang

Berdasarkan riset setidaknya 25% mahasiswa farmasi memiliki depresi tingkat lanjut. Mempelajari karakter mahasiswa farmasi dirasa penting untuk dapat mengidentifikasi kesehatan mental yang dapat dialami oleh mahasiswa farmasi. Mayoritas mahasiswa farmasi memiliki karakteristik sebagai berikut:

  • Mahasiswa farmasi memiliki tingkat stress yang tinggi yang disebabkan karena perjalanan yang panjang dalam mencapai kelulusan dan banyaknya materi yang bersifat hafalan
  • Mahasiswa farmasi lebih sedikit jumlah mahasiswa laki-lakinya, sehingga diskusi seringkali tidak efektif karena jumlah perempuan yang mendominasi meningkatkan kemungkinan timbulnya kelompok-kelompok kecil
  • Mahasiswa farmasi tipikal berhati-hati karena alat praktikum yang mahal membuat mahasiswa segan
  • Mahasiswa farmasi selalu bersyukur karena tingkat kesulitan yang tinggi untuk mendapatkan nilai yang baik
  • Memiliki mental yang kuat, tingkat kesabaran dan dedikasi yang tinggi terhadap pekerjaan
  • Setiap mahasiswa farmasi di didik untuk dapat menjadi 10 star pharmacist sehingga harus memiliki resilience yang tinggi

Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan mental:

  • Keluarga: broken home / broken family, menikah, punya anak, punya anggota keluargabaru, resistensi keluarga, komunikasi terhambat, dll
  • Finansial/ekonomi: terdampak pandemi, PHK, kuliah sambil bekerja, asyik menikmati uang, dll
  • Asmara: jatuh cinta, cinta ditolak, belum mendapat jodoh, dll
  • Malas/prokrastinasi: kecanduan game online, kecanduan nonton film (drakor), banyak alasan/ suka berbohong, berkawan dengan yang salah, dll

Untuk mengatasi kesehatan mental, beberapa hal berikut ini dapat dilakukan:

  • Pendekatan spiritual (keimanan)
  • Perbaikan kualitas fisik
  • Terhubung dengan social support, menjaga komunikasi
  • Memiliki tujuan dalam hidup
  • Berkonsultasi dengan professional

Sebelum menutup materi pak Andi sebagai narasumber memberikan inti sari bahwa “Problem/ujian dalam kehidupan adalah suatu hal yang wajar. Menjadi tidak wajar ketika disikapi secara berlebihan atau tanpa pegangan”