Semarang (05/04/2020) – Virus corona atau SARS-Cov-2 dengan nama penyakit COVID-19 terus meningkat dan meluas kesejumlah daerah di Indonesia. Penularan virus corona diketahui melalui percikan (droplet) dari mulut atau hidung orang yang terinfeksi. Percikan yang mengandung virus tersebut juga dapat jatuh pada benda atau permukaan di sekitar, kemudian masuk kedalam tubuh melalui tangan yang menyentuh hidung, mulut ataupun mata.
Tidak hanya itu, melalui penelitian yang diterbitkan oleh The Journal of Hospital Infection yang menganalisis 22 studi mengenai virus corona sebelumnya, menyatakan virus dapat bertahan pada permukaan benda seperti, kaca, logma, plastik paling lama hingga 9 hari. Oleh karena itu, menjaga kebersihan tangan, diri dan lingkungan merupakan hal penting untuk dilakukan.
Program Studi Farmasi, Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro melakukan upaya strategis untuk membantu meminimalisir penyebaran virus corona dengan membuat hand sanitizer berlandaskan formula yang direkomendasikan oleh WHO pada awal Maret lalu. Produksi hand sanitizer ini dimuat dalam bentuk botol pocket size (30 ml) untuk mempermudah pemakaian perorangan sebanyak 1000 botol yang dibagikan gratis untuk internal Undip, baik staf pengajar maupun mahasiswa dan juga beberapa pihak eksternal. Pada tanggal 18/03/2020 telah dibagikan hand sanitizer beserta panduan 7 langkah mencuci tangan pada warga desa Karanggeneng.
Menurut Bapak Dr. Khairul Anam., M.Si., selaku Sekretaris Program Studi Farmasi Fakultas Kedokteran Undip, langkah ini ditujukan sebagai salah satu kontribusi Prodi Farmasi dalam upaya pencegahan penyebaran virus corona khususnya di lingkungan akademis. Beliau juga menegaskan bahwa handsanitizer yang diproduksi oleh Program Studi Farmasi tidak diperjualbelikan.
Menanggapi hal ini, Kepala Departemen Kedokteran Bapak Dr. dr. Trilaksana Nugroho, M.Kes., Sp.M. (K), FICSM., memberikan dukungan dan respon positif terhadap upaya pembuatan handsanitizer oleh Prodi Farmasi. Tidak hanya menggunakan handsanitizer, seluruh civitas akademik dan mahasiswa Fakultas Kedokteran juga dihimbau untuk sering mencuci tangan dengan sabun menggunakan 7 langkah mencuci tangan yang benar dari WHO, tidak menyentuh area wajah (mata, hitung dan mulut), menutup mulut dan hitung menggunakan tisu saat bersin atau batuk, meningkatkan asupan gizi dan vitamin, serta menghimbau untuk segara memeriksakan diri ke dokter ketika mengalami gejala demam, batuk dan sulit untuk bernafas. Untuk memaksimalkan upaya pencegahan penyebaran infeksi Covid-19 di Lingkungan Undip, berdasarkan surat edaran Rektor Universitas Diponegoro, terhitung mulai 23/03/2020 seluruh Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tatap muka di Fakultas Kedokteran Undip menjadi pembelajaran jarak Jauh (PJJ) dengan memanfaatkan teknologi yang paling memungkinkan sesuai ketentuan universitas.
Yuliana Feni Indriya, salah satu mahasiswa Farmasi yang menerima dan telah menggunakan handsanitizer yang dibagikan secara gratis juga berpendapat bahwa upaya pembagian gratis hand sanitizer oleh Farmasi Undip, ini sangat membantu dan merupakan sebuah solusi cepat yang dapat dilakukan oleh Farmasi untuk pencegahan penularan virus corona diantara maraknya kasus-kasus penimbunan atau kekosongan handsanitizer yang beredar dimasyakat.
Penulis: Pengelola Web Farmasi Undip